Bab 9 menjelaskan Sokoguru Kesatu- Kesehatan dari gereja
Kesehatan
dari gereja diukur oleh kualitas moral dan spiritualnya, bukan oleh satu
metodologi aktivis atau satu teknologi pragmatis. Ciri-ciri dari Gereja :
1. Sebuah
gereja harus mengenal langsung dan mengalamai kehadiran dari Roh Kudus.
2. Sebuah
gereja harus disatukan oleh satu iman yang sama.
3.Sebuah
gereja harus menundukkan dirinya pada kepemimpinan yang telah ditetapkan Allah.
4. Sebuah
gereja harus dibentuk menjadi suatu persekutuan yang utuh dan bisa berfungsi.
5.Sebuah
gereja harus mendidik anggota-anggotanya dalam sekolah atau latihan kemudiran.
6.Sebuah
gereja harus memberitakan satu pesan yang relevan dan didefisnisikan secara
jelas.
7. Sebuah
gereja harus tetap berdoa.
8. Sebuah gereja
harus hidup dengan mukjizatmukjizat.
9. Sebuah
gereja harus mau menderita dan berkorban dengan sukacita.
Gereja dari
orang-orang percaya – suatu persekutuan – harus diikat oleh iman yang sama.
Gereja harus menundukkan dirinya pada kepemimpinan yang ditetapkan Allah.
Gereja harus dibentuk menjadi satu persekutuan yang utuh dan berfungsi. Operasi
gereja bersifat persaudaraan, ia merupakan sebuah contoh masyarakat yang baru,
sebuah komunitas baru yang sedang bergerak maju. Gereja merupakan sebuah persekutuan
(komunitas) yang menyatu, berfungsi secara harmonis dan serasi. Ciri-ciri dari
gereja rasuli adalah pengajaran, bersekutu, berdoa, membagi-bagikan, memuji
Tuhan, bertumbuh. Gereja harus membawa anggotanya kepada jalan kemuridan.
Gereja harus memberitakan berita yang relevan dari penyataan ilahi yang
didefinisikan secara jelas. Gereja harus terus berdoa. Gereja harus hidup di
tengah-tengah mukjizat. Gereja harus mau dengan sukacita mendertia dan
berkorban bagi Tuhannya dan bagi pemberitaan Injil.
Bab 10 menjelaskan tentang bentuk dari gereja
PB relatif tidak banyak berbicara mengenai
struktur dan organisasi. Ia rupanya lebih banyak memuat soal-soal
kualitas-kuantitas dan fungsi. Alkitab tidak menghindari organisasi. Struktur
berperan melayani. Gereja mula-mula memberitakan berita yang baru, membentuk
satu komunitas (persekutuan) yang baru, menciptakan satu tatanan baru, membuat
jalan kepada pandangan hidup yang baru.
Bab 11 menguraikan tentang Sokoguru Ketiga – Fungsi dari
Gereja
Gereja harus
mempertahankan keseimbangan yang tepat di antara tiga fungsi ini. Jangkauan ke
arah atas dari gereja, bahwa Allah adalah Dia dan bahwa gereja Yesus Kristus
adalah harta pusakaNya
yang khas.
Pelayanan ke dalam berupa persekutuan, pendidikan, peneguhan, pendisiplinan,dan pengorganisasian. Pelayanan
ke luar menggambarkan hubungan dan berbagai tanggung jawab gereja kepada dunia.
Misi dari gereja ke atas kepada Allah: ibadah, pemujaan, puji-pujian, syafaat.
Misi ke dalam: persekutuan, pendidikan, peneguhan, pendisiplinan. Misi dari
gereja ke luar: penginjilan, pelayanan, pengajaran, menegur.
Bab12 menjelaskan “Fungsi ke dalam dari gereja”
Prinsip-prinsip Pembangunan
yang mendasar.
1. Prinsip pelayanan yang
seimbang, pengajaran kesaksian dan penginjilan.
2.Prinsip keseimbangan
kualitas-kuantitas.
3. Prinsip keseimbangan
pertambahanpelipatgandaan.
4. Prinsip
keseimbangan pemusatan-pelipatgandaan.
5. Prinsip
penginjilan yang seimbang- luas cakupan dan intensitas.
6. Prinsip
hubungan hubungan yang seimbang, kemandirian (otonomi) dan kerjasama. Sejarah mendukung fakta bahwa gereja-gereja yang mempunyai
kerjasama, tali hubungan dan kedekatan, akan bertumbuh lebih cepat dan lebih sehat
dibanding gereja-gereja yang mengisolasi diri.
Bab 13 menguraikan Fungsi keluar dari Gereja
Dalam
pelayanan, penginjilan harus menjadi fokus dan sentral. Bagaimana gereja dapat
melakukan perluasan dengan cara yang paling sehat? Pertumbuhan gereja terjadi
menurut prinsip-prinsip yang pasti seperti dalam KisahPara Rasul.
Prinsip-prinsipnya adalah:
1.
Sebuah gereja bertumbuh sampai ke tingkat dimana
keadaannya berubah dari keadaan introver menjadi ekstrover.
2.
Sebuah gereja
bertumbuh sampai ke tingkat di mana berbagai penghalang yang tentu akan
merintangi ekspansi Injil dapat diatasi.
3.
Sebuah gereja bertumbuh maksimal, jika dengan giat
menjalankan fungsinya dalam penginjilan yang intensif dan ekstensif.
4.
Sebuah gereja bertumbuh maksimal, jika seluruhnya anggota
dari badan itu dikerahkan dan diajar ikut secara berkelanjutan, baik dalam hal
berdoa, membagi-bagikan sesuatu, bersaksi,dan memberitakan Injil.
5.
Sebuah gereja bertumbuh maksimal, jika ladang yang hendak
ditaburi Injil sudah dipersiapkan secara baik melalui doa-doa.
6.
Sebuah gereja bertumbuh paling bagus, jika penginjilan
didukung oleh strategi yang dipimpin Roh
Kudus dan struktur yang relevan yang dilandasi oleh prinsip-prinsip yang
alkitabiah untuk menuntun gerakannya ke depan.
7.
Sebuah gereja bertumbuh maksimal, jika pelayanannya
secara tepat berkaitan dengan orang banyak.
8.
Sebuah gereja bertumbuh maksimal melalui unit-unit
masyarakat yang homogen.
9.
Sebuah gereja bertumbuh maksimal melalui
keputusan-keputusan yang diambil secara pribadi, maupun bersama dan melalui
perubahan perubahan dalam berbagai budaya di lingkup keluarga, suku, komunitas,
dan kelompok-kelompok yang terdiri dari orang banyak.
10.
Sebuah gereja bertumbuh maksimal, jika gereja tersebut
mengerahkan abdi-abdi Allah yang terbaik, paling berpengalaman, dan paling
cakap untuk penginjilan dan perluasan gereja.
11.
Sebuah gereja bertumbuh maksimal, melalui
pelayanan-pelayanan tim yang dipandu oleh kepemimpinan yang kuat dan bijaksana.
12.
Sebuah gereja bertumbuh maksimal, jika Injil diberitakan
secara jelas, relevan serta persuasif, selanjutnya Yesus Kristus dihormati
sebagai Tuhan dan Juruselamat, dan Roh Kudus diakui serta ditaati.
13.
Sebuah gereja bertumbuh maksimal, jika orang-orang yang
memiliki panggilan, persyaratan, iman dan doa yang ilahi mampu membimbing badan
gereja untuk merasakan langsung realitas Allah di tengah umat-Nya serta menyaksikan
Dia memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar