Senin, 12 Mei 2014

Laporan Baca Pertumbuhan Gereja


Bab 9 menjelaskan Sokoguru Kesatu- Kesehatan dari gereja
Kesehatan dari gereja diukur oleh kualitas moral dan spiritualnya, bukan oleh satu metodologi aktivis atau satu teknologi pragmatis. Ciri-ciri dari Gereja :
1. Sebuah gereja harus mengenal langsung dan mengalamai kehadiran dari Roh Kudus.
2. Sebuah gereja harus disatukan oleh satu iman yang sama.
3.Sebuah gereja harus menundukkan dirinya pada kepemimpinan yang telah ditetapkan Allah.
4. Sebuah gereja harus dibentuk menjadi suatu persekutuan yang utuh dan bisa berfungsi.
5.Sebuah gereja harus mendidik anggota-anggotanya dalam sekolah atau latihan kemudiran.
6.Sebuah gereja harus memberitakan satu pesan yang relevan dan didefisnisikan secara jelas.
7. Sebuah gereja harus tetap berdoa.
8. Sebuah gereja harus hidup dengan mukjizatmukjizat.
9. Sebuah gereja harus mau menderita dan berkorban dengan sukacita.
Gereja dari orang-orang percaya – suatu persekutuan – harus diikat oleh iman yang sama. Gereja harus menundukkan dirinya pada kepemimpinan yang ditetapkan Allah. Gereja harus dibentuk menjadi satu persekutuan yang utuh dan berfungsi. Operasi gereja bersifat persaudaraan, ia merupakan sebuah contoh masyarakat yang baru, sebuah komunitas baru yang sedang bergerak maju. Gereja merupakan sebuah persekutuan (komunitas) yang menyatu, berfungsi secara harmonis dan serasi. Ciri-ciri dari gereja rasuli adalah pengajaran, bersekutu, berdoa, membagi-bagikan, memuji Tuhan, bertumbuh. Gereja harus membawa anggotanya kepada jalan kemuridan. Gereja harus memberitakan berita yang relevan dari penyataan ilahi yang didefinisikan secara jelas. Gereja harus terus berdoa. Gereja harus hidup di tengah-tengah mukjizat. Gereja harus mau dengan sukacita mendertia dan berkorban bagi Tuhannya dan bagi pemberitaan Injil.
Bab 10 menjelaskan tentang bentuk dari gereja
 PB relatif tidak banyak berbicara mengenai struktur dan organisasi. Ia rupanya lebih banyak memuat soal-soal kualitas-kuantitas dan fungsi. Alkitab tidak menghindari organisasi. Struktur berperan melayani. Gereja mula-mula memberitakan berita yang baru, membentuk satu komunitas (persekutuan) yang baru, menciptakan satu tatanan baru, membuat jalan kepada pandangan hidup yang baru.

Bab 11 menguraikan tentang Sokoguru Ketiga – Fungsi dari Gereja
Gereja harus mempertahankan keseimbangan yang tepat di antara tiga fungsi ini. Jangkauan ke arah atas dari gereja, bahwa Allah adalah Dia dan bahwa gereja Yesus Kristus adalah harta pusakaNya
yang khas. Pelayanan ke dalam berupa persekutuan, pendidikan, peneguhan,  pendisiplinan,dan pengorganisasian. Pelayanan ke luar menggambarkan hubungan dan berbagai tanggung jawab gereja kepada dunia. Misi dari gereja ke atas kepada Allah: ibadah, pemujaan, puji-pujian, syafaat. Misi ke dalam: persekutuan, pendidikan, peneguhan, pendisiplinan. Misi dari gereja ke luar: penginjilan, pelayanan, pengajaran, menegur.
Bab12 menjelaskan “Fungsi ke dalam dari gereja”
Prinsip-prinsip Pembangunan yang mendasar.
1. Prinsip pelayanan yang seimbang, pengajaran kesaksian dan penginjilan.
2.Prinsip keseimbangan kualitas-kuantitas.
3. Prinsip keseimbangan pertambahanpelipatgandaan.
4. Prinsip keseimbangan pemusatan-pelipatgandaan.
5. Prinsip penginjilan yang seimbang- luas cakupan dan intensitas.
6. Prinsip hubungan hubungan yang seimbang, kemandirian (otonomi) dan kerjasama. Sejarah    mendukung fakta bahwa gereja-gereja yang mempunyai kerjasama, tali hubungan dan kedekatan, akan bertumbuh lebih cepat dan lebih sehat dibanding gereja-gereja yang mengisolasi diri.
Bab 13 menguraikan Fungsi keluar dari Gereja
Dalam pelayanan, penginjilan harus menjadi fokus dan sentral. Bagaimana gereja dapat melakukan perluasan dengan cara yang paling sehat? Pertumbuhan gereja terjadi menurut prinsip-prinsip yang pasti seperti dalam KisahPara Rasul. Prinsip-prinsipnya adalah:
1.       Sebuah gereja bertumbuh sampai ke tingkat dimana keadaannya berubah dari keadaan introver menjadi ekstrover.
2.        Sebuah gereja bertumbuh sampai ke tingkat di mana berbagai penghalang yang tentu akan merintangi ekspansi Injil dapat diatasi.
3.       Sebuah gereja bertumbuh maksimal, jika dengan giat menjalankan fungsinya dalam penginjilan yang intensif dan ekstensif.
4.       Sebuah gereja bertumbuh maksimal, jika seluruhnya anggota dari badan itu dikerahkan dan diajar ikut secara berkelanjutan, baik dalam hal berdoa, membagi-bagikan sesuatu, bersaksi,dan memberitakan Injil.
5.       Sebuah gereja bertumbuh maksimal, jika ladang yang hendak ditaburi Injil sudah dipersiapkan secara baik melalui doa-doa.
6.       Sebuah gereja bertumbuh paling bagus, jika penginjilan didukung oleh strategi yang dipimpin Roh  Kudus dan struktur yang relevan yang dilandasi oleh prinsip-prinsip yang alkitabiah untuk menuntun gerakannya ke depan.
7.       Sebuah gereja bertumbuh maksimal, jika pelayanannya secara tepat berkaitan dengan orang banyak.
8.       Sebuah gereja bertumbuh maksimal melalui unit-unit masyarakat yang homogen.
9.       Sebuah gereja bertumbuh maksimal melalui keputusan-keputusan yang diambil secara pribadi, maupun bersama dan melalui perubahan perubahan dalam berbagai budaya di lingkup keluarga, suku, komunitas, dan kelompok-kelompok yang terdiri dari orang banyak.
10.   Sebuah gereja bertumbuh maksimal, jika gereja tersebut mengerahkan abdi-abdi Allah yang terbaik, paling berpengalaman, dan paling cakap untuk penginjilan dan perluasan gereja.
11.   Sebuah gereja bertumbuh maksimal, melalui pelayanan-pelayanan tim yang dipandu oleh kepemimpinan yang kuat dan bijaksana.
12.   Sebuah gereja bertumbuh maksimal, jika Injil diberitakan secara jelas, relevan serta persuasif, selanjutnya Yesus Kristus dihormati sebagai Tuhan dan Juruselamat, dan Roh Kudus diakui serta ditaati.
13.   Sebuah gereja bertumbuh maksimal, jika orang-orang yang memiliki panggilan, persyaratan, iman dan doa yang ilahi mampu membimbing badan gereja untuk merasakan langsung realitas Allah di tengah umat-Nya serta menyaksikan Dia memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar